Kamis, 27 Februari 2014

Yesus menyembuhkan Orang Pada Hari Sabat

(Mat 12:9-15; Mrk 3:1-6, Luk 6: 11)

Pada hsuatu hari sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seseorang yang mati tangan kanannya. Ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus kalau-kalu Ia menyembuhkan orang pada hari sabat, supaya mereka mendapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lali Ia berkata pada orang yang mati tangannya: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri. Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau mebinasakannya?"
Sesudah itu, Yesus memandang berkeliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya. Maka meluaplah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, lalu mereka berunding tentang apa yang akan mereka lakukan teradap Yesus.

Kehidupan manusia di jaman ini terus berkembang dan maju pesat mengikuti kemajuan zaman. Perkembangan di bidang IPTEK membuat manusia bergerak cepat sehingga prinsip "Lambat asal selamat" sudah tak lagi mewarnai pikiran orang-orang di jaman ini. Pemikiran yang muncul sekarang ini adalah "Siapa cepat ia dapat". Akhirnya muncul suatu persaingan yang terjadi terus menerus dalam masyarakat. Persaingan dalam kehidupan bersama itu mengakibatkan yang kuat makin kuat sedangkan yang lemah juga makin lemah. Semua ini kenyataan ini menunjukkan bahwa sikap kesediaan manusia untuk berkorban bagi sesamanya semakin berkurang dan sulit dijumpai.

Berkorban selalu berkaitan dengan orang lain. Dengan berkorban seseorang memberikan dirinya untuk orang lain secara total dan tanpa mengharapkan orang akan membalas hal yang sama padanya. Berkorban tidak bisa hanya dikatakan saja, namun haruslah diwujudkan dalam tindakan yang konkret dalam hidup sehari-hari. Sebagai pelajar apa saja yang bisa kita lakukan untuk orang lain? Wujud pengorbanan macam apa saja baisa dilakukan?
Berkorban dimulai dari hal-hal yang sederhana. Hal-hal kecil yang bisa kitalakukan dalam hidup kita sehari-hari sebagai anggota keluarga, sebagai warga sekolah, warga masyarakat dan juga dalam persahabatan.

Dalam Kisah Kitab Suci (Yoh 10: 11-15), Yesus justru tampil dengan sikapNya yang berbeda dengan sikap kebanyakan orang yang ada di masyarakat. Yesus menyebut diriNya sebagai gembala yang baik yang rela memberikan nyawa bagi domba-dombaNya. Tindakan Yesus ini merupakan wujud dari cintaNya yang besar kepada manusia. Bagi Yesus yang terpenting adalah keselamatan seluruh umat manusia dan bukan keselamatan diriNya sendiri. Hal ini diwujudkan Nya dengan pengorbananNya sendiri di kayu salib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar